Kemulian tidaklah terletak pada kesombongan dan tidak juga terletak pada kehinaan. Karena kemulian adalah cahaya yang terletak pada kutup dan tempat berbeda dengan segala bentuk kesombongan dan kehinaan. Menghindari kesombongan bukan berati rendah diri, karena rendah diri kepada semua manusia adalah bentuk dari kehinaan, sedangkan menghindari kesombongan adalah rendah hati.
Tak akan ada orang yang menghindari kesombongan kemudian menjadi hina. Sekalipun orang tersebut tidak pernah dikenal, tetapi karena kerendahan hati dan ketulusan serta kesucian hatinya Allah akan memuliakan dia kelak di hati generasi selanjutnya, dan nama itu akan terus dikenang..subbanallah.Kita ambil contoh Hasan al-Banna mati ditembak, yang mengubur jenazahnya hanya empat orang; ayahnya, istrinya, anaknya, dan seorang nasrani. Hal itu terjadi karena seluruh pengikutnya dijebloskan ke dalam penjara dan para ulama tidak ada yang diberitahu tentang kewafatannya. Dia kini dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka, mujahid, ulama shalih, da’i, murabi, dan pendiri jamaah Islam terbesar di dunia.
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim [14]: 24-25).
Sedangkan bagi orang yang menyombongkan diri dan zhalim, sekalipun dia dikenal pada masanya, kaya hartanya, tinggi kedudukannya, luas kekuasaanya,namun karena dia tidak mempunyai ketulusan dan kerendahan hati maka suatu saat dia akan menjdi buah hinaan dan kutukan bagi banyak orang. Sebagai contoh cerita Raja Faruq, pembunuh Hasan al-Banna, akhirnya turun tahta setelah beberapa tahun kematian Hasan al-Banna. Dulunya dihormati, kini dicaci maki dan hanya bagian dari sampah sejarah mesir yang tak berguna. Pejabat-pejabat Mesir yang banyak menyiksa dan memasukkan aktivis ikhwanul muslimin ke penjara, seperti Gamal Abdul Naser dan Hamzah Basyuni mati secara mengenaskan. Yang pertama selalu dihantui ketakutan sebelum matinya, sedangkan yang kedua mati ditabrak truk penuh dengan besi sehingga tubuhnya tercabik-cabik tak karuan.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim [14]: 26-27).
Seberapa hebat kita akan sangat mudah bagi Allah memberi suatu penyakit dan kebangkrutan, karena allah maha berkehendak.
Karena itu jadilah berlian, dan jangan hanya menjadi sebuah debu, karena berlian adalah hal berharga yang untuk mendapatkannya kita butuh perjuangan yang besar, karena berlian adalah sebuah benda yang bisa memencarkan keindahan untuk orang lain, jadilah seperti itu, seperti berlian yang bisa selalu memberikan kilau cahayanya, yang selalu memberikan keindahan dan keteduhan bagi orang lain. Jangan hanya bisa menjadi debu yang membuat kotor, merusak pemandangan dan kerap dianggap serbagai kotoran yang hanya bisa merusak dan merugikan.
0 komentar:
Posting Komentar